CSE

Loading

Minggu, 06 Desember 2015

HUBUNGAN PENYAKIT KELEBIHAN DAN KEKURANGAN GIZI DENGAN STATUS GIZI

TUGAS
PENILAIAN STATUS GIZI
HUBUNGAN PENYAKIT KELEBIHAN DAN KEKURANGAN GIZI DENGAN STATUS GIZI

pol.jpg


oleh :

AULIA RAHMI
142110122



KEMENTERIAN KESEHATAN
JURUSAN GIZI POLTEKKES PADANG
2015

1.      Penyakit gizi lebih, contohnya : obesitas yang berkembang menjadi diabetes mellitus, jantung koroner, dll.
2.      Penyakit kurang gizi, penyakit defisiensi komplek, contohnya :
· Kwarshiorkhor (yang disebabkan karena kekurangan kalori dan protein.)
· Marasmus (yang disebabkan karena kekurangan kalori)
Beberapa Jenis Penyakit
Penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan akibat dari kelebihan atau kekurangan zat gizi dan yang telah merupakan masalah kesehatan masyarakat, khususnya di Indonesia, antara lain sebagai berikut :
1.      Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KEP)
Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori atau karbohidrat dan protein dengan kebutuhan energi atau terjadinya defisiensi atau defisit energi dan protein. Pada umumnya Anak Balita merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi. Hal ini disebabkan anak Balita dalam periode transisi dari makanan bayi ke makanan orang dewasa,. Hal ini juga di karenakan pada umur tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Apabila konsumsi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan kalori maka akan terjadi defisiensi tersebut (kurang kalori dan protein).
Penyakit ini dibagi dalam tingkat-tingkat, yakni :
a. KEP ringan, kalau berat badan anak mencapai 84-95 % dari berat badan menurut standar Harvard.
b. KEP sedang, kalau berat badan anak hanya mencapai 44-60 % dari berat badan menurut standar Harvard.
c. KEP berat (gizi buruk), kalau berat badan anak kurang dari 60% dari berat adan menurut standar Harvard.
Jenis KEP di kenal dalam 3 bentuk yaitu :
1.      Kwarshiorkor
Etiologi
Kekurangan protein menyebabkan manusia menderita penyakit yang disebut kwashiorkor atau busung lapar. Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein yang berlansung kronis.
Epidemiologi
Kasus ini sering dijumpai di daerah miskin, persediaan makanan yang terbatas, dan tingkat pendidikan yang rendah.
Tanda-tanda Tanda-tanda yang sering dijumpai pada pada penderita Kwashiorkor yaitu :
· Gagal untuk menambah berat badan
· wajah membulat dan sembap
· Rambut pirang, kusam, dan mudah dicabut
· Pertumbuhan linear terhenti
· Endema general (muka sembab, punggung kaki, dan perut yang membuncit).
· Diare yang tidak membaik
· Dermatitis perubahan pigmen kulit
· Perubahan warna rambut yang menjadi kemerahan dan mudah dicabut
· Penurunan masa otot
· Perubahan mentak seperti lathergia, iritabilitas dan apatis yang terjadi
· Perlemakan hati, gangguan fungsi ginjal, dan anemia
· Pada keadaan akhir (final stage) dapat menyebabkan shok berat, coma dan berakhir dengan kematian.
Cara mengatasi kwarshiorkor
Dalam mengatasi kwashiorkor ini secara klinis adalah dengan memberikan makanan bergizi secara bertahap.
2.      Marasmus
Tanda-tanda yang sering dijumpai pada pada penderita marasmus yaitu :
· Sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit bahkan sampai berat badan dibawah waktu lahir.
· Wajahnya seperti orang tua
· Kulit keriput,
· pantat kosong, paha kosong,
· tangan kurus dan iga nampak jelas.
Gejala marasmus adalah seperti gejala kurang gizi pada umumnya (seperti lemah lesu, apatis, cengeng, dan lain-lain), tetapi karena semua zat gizi dalam keadaan kekurangan, maka anak tersebut menjadi kurus-kering.
3.      Marasmus-Kwashiorkor
Gambaran dua jenis gambaran penyakit gizi yang sangat penting. Dimana ada sejumlah anak yang menunjukkan keadaan mirip dengan marasmus yang di tandai dengan adanya odema, menurunnya kadar protein (Albumin dalam darah), kulit mongering dan kusam serta otot menjadi lemah.
2.3.3 Penyakit Kegemukan (Obesitas)
Penyakit ini terjadi ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi, yakni konsumsi kalori terlalu berlebih dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi. Kelebihan energi di dalam tubuh ini disimpan dalam bentuk lemak.
Pada keadaan normal, jaringan lemak ini ditimbun di tempat-tempat tertentu diantaranya dalam jaringan subkutan dan didalam jaringan tirai usus. Seseorang dikatakan menderita obesitas bila berat badannya pada laki-laki melebihi 15% dan pada wanita melebihi 20% dari berat badan ideal menurut umurnya.
Bila masukan energi (suapan makanan) sama dengan pengeluaran energi untuk metabolisme basal dan kegiatan fisik berat badan akan tetap konstan. Bila masukan energi lebih besar daripada pengeluaran, kelibahan makanan akan diubah menjadi lemak dan mengakibatkan kegemukan. Patokan umum, orang dikatakan kegemukan bila bila berat badannya 10% lebih tinggi dari berat standart/ideal.
Pada orang yang menderita obesitas ini organ-organ tubuhnya dipaksa untuk bekerja lebih berat karena harus membawa kelebihan berat badan. Oleh sebab itu pada umumnya lebih cepat gerah, capai dan mempunyai kecenderungan untuk membuat kekeliruan dalam bekerja. Akibat dari penyakit obesitas ini, para penderitanya cenderung menderita penyakit-penyakit kardiovaskuler, hipertensi, dan diabetes melitus. (Anonymous,2008)
Faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit obesitas antara lain sebagai berikut :
1.      Keturanan, Stuktur dan tipe tubuh cenderung menurun orang tua gemuk sering mempunyai anak-anak yang gemuk, tetapi dapat diperolehkan bahwa ini lebih disebabkan oleh kebiasaan makanan daripada oleh sifat yang diturunkan.
2.      Kurangnya Kegiatan Fisik, kegemukan jarang dijumpai pada orang yang menjalani kehidupan aktif dan mempunyai pekerjaan yang melibatkan kerja fisik berat. Pada orang yang tidak aktif, pusat nafsu makan di hipotalamus cenderung berfungsi pada tingkat yang rendah dan keseimbangan yang normal antara masukan dan pengeluaran energi tidak lagi dipertahankan, ini mengakibatkan lebih besarnya suapan makanan daripada yang dibutuhkan.
3.      Kebiasaan makanan, Orang yang sering makan melebihi kebutuhannya, ini berlaku terutama untuk makanan kaya akan gula yang sangat lezat, seperti coklat. dan es krim yang mempunyai nilai energi tinggi. Kebiasaan makan pada awal kehidupan mempunyai dampak pada berat badan sewaktu dewasa, bila suapan makanan bagi bayi dan anak-anak kecil melebihi kebutuhan jumlah sel-sel jaringan lemak akan meningkatkan untuk menyimpan kelebihan lemak. Faktor Psikologis, Orang dengan permasalah psikologis/emosional cenderung menemukan pelipur lara dalam makana yang dan sering makanan berlebihan.
4.      Faktor Endokrin, Banyak orang gemuk menyalahkan kelenjar mereka. Padahal, kelainan endokrin jarang menyebabkan kegemukan. Adakala kegemukan diakibatkan oleh produksi hormon yang cacat oleh tiroid, pituitari atau kelenjar kelamin. Kegemukan lebih disebabkan oleh kelainan hipotalamus, yang pada gilirannya akan mempergaruhi fungsi kelenjar endokrin.
Penyembuhan
Pengobatan obesitas dapat dilakukan dengan cara :
· Diet dengan cara puasa, diet rendah kalori
· latihan fisik, dapat menurunkan berat badan dan dibatasi dengan pembatasan masukan kalori.
· Pembedahan
· Farmakologi

Selasa, 02 Desember 2014

Laporan Praktikum Ilmu Pangan Dasar

·         Judul Praktikum :    Pengamatan Sifat Fisik Dan Penentuan Mutu Daging Dan Unggas Serta Hasil                                               Olahnya.
·         Topik Praktikum :    Daging Kerbau
·         Praktek ke/gol    :    4/3
·         Hari/tanggal        :      02 oktober 2014
·         Tujuan Praktikum :  1. Mampu menentukan persamaan dan perbedaan jenis daging dan  unggas                                                  berdasarkan ciri-ciri yang ada.                                                                                                                                              2. Mampu menentukan persamaan dan perbedaan hasil olah daging dan unggas                                                berdasarkan cirri-ciri yang ada.                                                                                                                                              3. Mampu menentukan mutu daging dan unggas hasil olahnya.
·         Tinjauan pustaka :  
Daging

Daging adalah semua bagian tubuh ternak yang dapat dan wajar dimakan termasuk jaringan-jaringan dan organ tubuh bagian dalam seperti hati, dan ginjal. Soeparno (1994) mendefenisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk hasil pengolahan jaringan tersebut yang sesuai untuk dimakan serta tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang memakannya. Dengan didasarkan pada definisi tersebut maka organ-organ dalam (jeroan) dan produk olahan seperti corned termasuk dalam kategori daging. Namun demikian sering dalam kehidupan sehari-hari yang disebut dengan daging adalah semata-mata jaringan otot, meskipun benar bahwa komponen utama penyusun daging adalah otot, tetapi tidaklah sama otot dengan daging (Suharyanto, 2008).

Selasa, 25 November 2014



Laporan Praktikum Ilmu Pangan Dasar

Judul Praktikum :
Pengamatan Sifat Fisik Dan Penentuan Mutu Bahan penyegar dan serba serbi.
Topik Praktikum :    wortel, teh hijau
Praktek ke/gol    :    14/3
Hari/tanggal        :   Selasa, 18 november 2014
Tujuan Praktikum :
1.      Menentukan persamaan dan perbedaan jenis bahan penyegar dan serba- serbi berdasarkan ciri – ciri yang ada
2.      Menentukan mutu bahan penyegar dan serba-serbi

Tinjauan Pustaka           :
Bahan penyegar adalah semua bahan nabati yang dapat merangsang pemakainya, baik digunakan untuk merokok (furnitori), menyirih (mastikatori) ataupun dalam minuman. Mengapa disebut penyegar karena biasa merangsang respon syaraf untuk lebih aktif sehingga menghasilkan efek segar.  Yang termasuk bahan penyegar antara lain kopi, teh, coklat, tembakau, sirih, kola. Pada umumnya bahan – bahan tersebut mengandung zat perangsang yang temasuk golongan alkaloid. Seperti  kopi, teh dan coklat.
1. Kopi
Kopi adalah biji dari tanaman Coffea spp dalam bentuk bugil dan belum disangrai.Kopi merupakan sejenis berasal dari proses pengolahan dan ekstrasi biji tanaman kopi.kata kopi sendiri beasal dari bahasa arab qahwah yang berarti kekuatan ,karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi.Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahvehdalam bahasa belanda.Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.  
Lihat Selengkapnya